Rabu, Juni 7, 2023
Banjarpost.com
  • Berita
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Berita
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Wisata
No Result
View All Result
Banjarpost.com
No Result
View All Result
Home Lifestyle

5 Cara Jitu Mengatasi Rasa Takut Anak

April 4, 2023
in Lifestyle
0
5 Cara Jitu Mengatasi Rasa Takut Anak

Ketakutan yang terjadi pada anak seringkali terasa tidak masuk akal bagi orang tua. Seperti rasa takut anak terhadap ketinggian, monster, badut, kegelapan, ataupun binatang berukuran besar. Hal tersebut sangat mungkin disebabkan oleh daya imajinasinya yang sangat tinggi.

Beberapa anak mampu mengatasi rasa takutnya dengan baik. Namun, ada sebagian anak yang terus dilanda ketakutan. Rasa takut yang terus-menerus tentu akan memberi dampak tidak baik bagi tumbuh-kembang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu membantu agar anak dapat mengatasi rasa takutnya dengan baik sejak dini.

Berikut adalah 5 cara yang dapat dicoba untuk mengatasi rasa takut anak.

1. Mencari Tahu Penyebab Rasa Takut Anak

Anak menjadi takut, pasti ada penyebabnya. Oleh karena itu, carilah penyebabnya terlebih dahulu sebelum mengatasi rasa takut anak. Adakalanya anak tidak dapat dapat mendeskripsikan penyebab rasa takutnya, sehinga orang tua harus membantu anak agar dapat menceritakan apa penyebab rasa takutnya.

Setelah berhasil mengetahui penyebabnya, langkah selanjutnya adalah orang tua mencoba menemukan cara menghilangkan rasa takutnya tersebut. Contohnya, jika anak takut pergi ke toilet sendirian di malam hari, maka orang tua dapat membuat kesepakatan dengan anak. Misalnya, orang tua hanya menemani sampai di pintu toilet dan membiarkan anak buang air sendiri, atau membiarkan lampu toilet tetap menyala sepanjang malam.

2. Jangan Memaksa Anak Menghadapi Ketakutannya Sendiri

Jika anak dipaksa menghadapi rasa takutnya, dia akan menjadi semakin takut. Orang tua perlu melakukan pendekatan yang lembut. Cara lembut biasanya lebih mudah berhasil dibandingkan dengan paksaan. Contohnya, ketika anak takut berada dalam kerumunan, maka jangan paksa anak masuk dalam kerumunan tersebut. Orang tua tetap harus menemani hingga anak merasa lebih nyaman. Ketakutan seperti ini biasanya dialami oleh anak yang baru pertama kali masuk sekolah.

Ada anggapan bahwa anak tidak akan mandiri jika tidak dipaksa. Untuk beberapa kasus, mungkin memaksakan sesuatu kepada anak dapat berhasil, seperti memaksa anak belajar pada jam-jam tertentu untuk melatih kedisiplinannya. Akan tetapi, sikap memaksa tentu saja tidak dianjurkan untuk dilakukan kepada anak. Carilah cara lain yang lebih dapat diterima anak, termasuk ketika anak sedang berusaha mengatasi rasa takutnya.

3. Secara Bertahap Membangun Sikap Berani pada Anak

Anak akan kesulitan mengatasi rasa takutnya jika tidak pernah berusaha untuk menghadapinya. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya secara bertahap membangun sikap berani pada anak. Misalnya, ketika anak tidak mau diajak berenang dengan alasan takut air, maka latihlah dia untuk lebih sering bermain dengan air. Seperti bermain semprot air di halaman rumah, membuat perahu kertas yang diapungkan di ember besar, dan membasahi tangan dengan air hujan. Jika kondisi memungkinkan, ajak anak bermain hujan. Dengan begitu, anak lebih mengenal situasi yang berhubungan dengan air, dan hal tersebut dapat menumbuhkan keberaniannya terhadap air.

READ MORE :  6 Tips Membeli Pakaian secara Online yang Perlu Kamu Coba

Walaupun proses mengatasi rasa takut anak tidak selalu mudah, akan berhasil jika dilakukan secara konsisten. Katakan kepada anak bahwa dia dapat mengandalkan orang tuanya pada saat merasa takut.

4. Jangan Remehkan Rasa Takut yang Dirasakan Anak

Ketika anak bercerita tentang monster cicak yang membuatnya takut, barangkali orang tua akan tertawa mendengarnya. Namun, janganlah sering menertawakan hal-hal yang membuat takut anak. Bagi anak, rasa takut yang dialaminya adalah sebuah hal yang nyata dan serius. Jika orang tua mengatakan bahwa rasa takutnya mengada-ada, anak akan memendam rasa takut, dan berhenti mengatakan apa pun yang dia rasakan. Rasa takut tersebut bisa menjadi-jadi ketika dia dewasa nanti.

Alih-alih menertawakan dan meremehkannya, tunjukkan rasa simpati dengan mengatakan akan selalu siap membantu anak untuk mengusir rasa takutnya. Anak perlu tahu bahwa orang tuanya selalu ada di sisinya dan memberikan keberanian baginya.

5. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Rasa takut juga dapat diakibatkan karena kurangnya rasa percaya diri pada anak. Hal ini menyebabkan anak takut melakukan sesuatu sendirian tanpa bantuan orang lain. Tumbuhkanlah rasa percaya diri anak melalui hal-hal sederhana. Seperti merapikan tempat tidur, mengantar barang ke tetangga sebelah rumah, dan membayar sendiri buku yang dibelinya. Tentu saja orang tua tetap mendampingi atau mengawasi anak.

Selain itu, anak juga dapat dilatih mengatasi rasa takutnya melalui permainan simulasi. Misalnya, jika anak memiliki rasa takut pada saat bicara di depan orang lain, orang tua dapat mengajak anak bermain guru-murid. Mintalah anak menjadi guru, dan orang tua menjadi murid. Buatlah seolah-olah anak menjadi seorang guru yang baik hati dan memiliki banyak cerita menarik. Selama proses bermain tersebut, anak akan berlatih bicara di depan orang lain.

Itulah 5 cara mengatasi rasa takut anak. Namun, sebaiknya cara-cara tersebut jangan terlalu dipaksakan karena dapat membuat anak merasa tidak nyaman. Cobalah juga mencari cara lain yang lebih sesuai dengan pribadi anak. Jangan lupa, berilah pujian pada anak jika dia mulai berhasil mengatasi rasa takutnya.

Omong-omong, tahukah kamu bahwa rasa takut merupakan salah satu emosi dasar manusia? Oleh karena itu, wajar sekali jika ketakutan akan dialami semua orang dari berbagai golongan usia, mulai dari bayi hingga orang tua. Rasa takut pun secara alami berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri pada setiap hal yang dianggap berbahaya atau mengancam keselamatan. Jadi, berbahagialah jika kamu masih memiliki rasa takut, selama itu tidak berlebihan.

READ MORE :  Bukan Sekadar Gaya, Tapi Ini Benar-Benar Fungsi Jam Tangan

Ketakutan yang terjadi pada anak seringkali terasa tidak masuk akal bagi orang tua. Seperti rasa takut anak terhadap ketinggian, monster, badut, kegelapan, ataupun binatang berukuran besar. Hal tersebut sangat mungkin disebabkan oleh daya imajinasinya yang sangat tinggi.

Beberapa anak mampu mengatasi rasa takutnya dengan baik. Namun, ada sebagian anak yang terus dilanda ketakutan. Rasa takut yang terus-menerus tentu akan memberi dampak tidak baik bagi tumbuh-kembang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu membantu agar anak dapat mengatasi rasa takutnya dengan baik sejak dini.

Berikut adalah 5 cara yang dapat dicoba untuk mengatasi rasa takut anak.

1. Mencari Tahu Penyebab Rasa Takut Anak

Anak menjadi takut, pasti ada penyebabnya. Oleh karena itu, carilah penyebabnya terlebih dahulu sebelum mengatasi rasa takut anak. Adakalanya anak tidak dapat dapat mendeskripsikan penyebab rasa takutnya, sehinga orang tua harus membantu anak agar dapat menceritakan apa penyebab rasa takutnya.

Setelah berhasil mengetahui penyebabnya, langkah selanjutnya adalah orang tua mencoba menemukan cara menghilangkan rasa takutnya tersebut. Contohnya, jika anak takut pergi ke toilet sendirian di malam hari, maka orang tua dapat membuat kesepakatan dengan anak. Misalnya, orang tua hanya menemani sampai di pintu toilet dan membiarkan anak buang air sendiri, atau membiarkan lampu toilet tetap menyala sepanjang malam.

2. Jangan Memaksa Anak Menghadapi Ketakutannya Sendiri

Jika anak dipaksa menghadapi rasa takutnya, dia akan menjadi semakin takut. Orang tua perlu melakukan pendekatan yang lembut. Cara lembut biasanya lebih mudah berhasil dibandingkan dengan paksaan. Contohnya, ketika anak takut berada dalam kerumunan, maka jangan paksa anak masuk dalam kerumunan tersebut. Orang tua tetap harus menemani hingga anak merasa lebih nyaman. Ketakutan seperti ini biasanya dialami oleh anak yang baru pertama kali masuk sekolah.

Ada anggapan bahwa anak tidak akan mandiri jika tidak dipaksa. Untuk beberapa kasus, mungkin memaksakan sesuatu kepada anak dapat berhasil, seperti memaksa anak belajar pada jam-jam tertentu untuk melatih kedisiplinannya. Akan tetapi, sikap memaksa tentu saja tidak dianjurkan untuk dilakukan kepada anak. Carilah cara lain yang lebih dapat diterima anak, termasuk ketika anak sedang berusaha mengatasi rasa takutnya.

3. Secara Bertahap Membangun Sikap Berani pada Anak

Anak akan kesulitan mengatasi rasa takutnya jika tidak pernah berusaha untuk menghadapinya. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya secara bertahap membangun sikap berani pada anak. Misalnya, ketika anak tidak mau diajak berenang dengan alasan takut air, maka latihlah dia untuk lebih sering bermain dengan air. Seperti bermain semprot air di halaman rumah, membuat perahu kertas yang diapungkan di ember besar, dan membasahi tangan dengan air hujan. Jika kondisi memungkinkan, ajak anak bermain hujan. Dengan begitu, anak lebih mengenal situasi yang berhubungan dengan air, dan hal tersebut dapat menumbuhkan keberaniannya terhadap air.

READ MORE :  Ini 6 Cara Menghilangkan Kantung Mata yang Efektif dan Alami

Walaupun proses mengatasi rasa takut anak tidak selalu mudah, akan berhasil jika dilakukan secara konsisten. Katakan kepada anak bahwa dia dapat mengandalkan orang tuanya pada saat merasa takut.

4. Jangan Remehkan Rasa Takut yang Dirasakan Anak

Ketika anak bercerita tentang monster cicak yang membuatnya takut, barangkali orang tua akan tertawa mendengarnya. Namun, janganlah sering menertawakan hal-hal yang membuat takut anak. Bagi anak, rasa takut yang dialaminya adalah sebuah hal yang nyata dan serius. Jika orang tua mengatakan bahwa rasa takutnya mengada-ada, anak akan memendam rasa takut, dan berhenti mengatakan apa pun yang dia rasakan. Rasa takut tersebut bisa menjadi-jadi ketika dia dewasa nanti.

Alih-alih menertawakan dan meremehkannya, tunjukkan rasa simpati dengan mengatakan akan selalu siap membantu anak untuk mengusir rasa takutnya. Anak perlu tahu bahwa orang tuanya selalu ada di sisinya dan memberikan keberanian baginya.

5. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Rasa takut juga dapat diakibatkan karena kurangnya rasa percaya diri pada anak. Hal ini menyebabkan anak takut melakukan sesuatu sendirian tanpa bantuan orang lain. Tumbuhkanlah rasa percaya diri anak melalui hal-hal sederhana. Seperti merapikan tempat tidur, mengantar barang ke tetangga sebelah rumah, dan membayar sendiri buku yang dibelinya. Tentu saja orang tua tetap mendampingi atau mengawasi anak.

Selain itu, anak juga dapat dilatih mengatasi rasa takutnya melalui permainan simulasi. Misalnya, jika anak memiliki rasa takut pada saat bicara di depan orang lain, orang tua dapat mengajak anak bermain guru-murid. Mintalah anak menjadi guru, dan orang tua menjadi murid. Buatlah seolah-olah anak menjadi seorang guru yang baik hati dan memiliki banyak cerita menarik. Selama proses bermain tersebut, anak akan berlatih bicara di depan orang lain.

Itulah 5 cara mengatasi rasa takut anak. Namun, sebaiknya cara-cara tersebut jangan terlalu dipaksakan karena dapat membuat anak merasa tidak nyaman. Cobalah juga mencari cara lain yang lebih sesuai dengan pribadi anak. Jangan lupa, berilah pujian pada anak jika dia mulai berhasil mengatasi rasa takutnya.

Omong-omong, tahukah kamu bahwa rasa takut merupakan salah satu emosi dasar manusia? Oleh karena itu, wajar sekali jika ketakutan akan dialami semua orang dari berbagai golongan usia, mulai dari bayi hingga orang tua. Rasa takut pun secara alami berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri pada setiap hal yang dianggap berbahaya atau mengancam keselamatan. Jadi, berbahagialah jika kamu masih memiliki rasa takut, selama itu tidak berlebihan.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Ingin Hidup Rukun dengan Tetangga? Hindari 10 Penyebab Konflik Ini
Lifestyle

Ingin Hidup Rukun dengan Tetangga? Hindari 10 Penyebab Konflik Ini

April 5, 2023
7 Penyebab Hubungan Menantu dengan Mertua Tidak Harmonis
Lifestyle

7 Penyebab Hubungan Menantu dengan Mertua Tidak Harmonis

April 5, 2023
Begini 7 Cara Cerdas Saat Pasangan Merajuk, Dicoba yuk!
Lifestyle

Begini 7 Cara Cerdas Saat Pasangan Merajuk, Dicoba yuk!

April 5, 2023
Hikmah Seorang Istri yang Posesif, Baca dan Renungkan
Lifestyle

Hikmah Seorang Istri yang Posesif, Baca dan Renungkan

April 5, 2023
Cara Meningkatkan Kepercayaan Pasangan, Coba Yuk!
Lifestyle

Cara Meningkatkan Kepercayaan Pasangan, Coba Yuk!

April 5, 2023
Perlukah Mempunyai Teman Online? Simak Ulasannya yuk!
Lifestyle

Perlukah Mempunyai Teman Online? Simak Ulasannya yuk!

April 5, 2023

Discussion about this post

POPULER POST

  • Tempat wisata

    10 Tempat Wisata Terpopuler di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Remaja Terciduk Patroli Gabungan KRYD Polres Banjar Saat Pesta Miras

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Program Sambang Ponpes Terus Berjalan, Kapolres Banjar Sambangi Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar Langensari Kota Banjar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurang Dari 12 Jam, Sat Reskrim Polres Banjar Berhasil Tangkap Pelaku Penganiayaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ingin Hidup Rukun dengan Tetangga? Hindari 10 Penyebab Konflik Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Banjarpost.com

© 2023 Banjarpost.com Member Of Jurnal Network

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Indeks Berita

Follow Us

No Result
View All Result
  • Berita
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Wisata

© 2023 Banjarpost.com Member Of Jurnal Network