Libur akhir tahun merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk mengajak anak-anak berwisata. Momen liburan bersama keluarga akan selalu diingat oleh anak-anak, sampai jangka waktu yang panjang. Tempat-tempat wisata menarik seperti taman hiburan dengan berbagai wahana, pantai, gunung, ataupun tempat-tempat berudara sejuk dengan suasana pedesaan dapat menjadi pilihan untuk berwisata.
Ketika mengajak anak-anak berwisata, orang tua harus selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan mereka, bukan hanya keindahan dari tempat-tempat wisata.
Kita tentu masih ingat tentang kejadian yang menimpa seorang anak berusia lima tahun yang tenggelam saat berenang di sebuah kolam renang di hotel. Untung saja, saat itu nyawa si anak masih bisa diselamatkan. Selain itu, banyak kejadian di kebun-kebun binatang saat anak-anak yang terlepas dari pengawasan bisa masuk ke kandang biantang buas.
Supaya anak-anak terhindar dari berbagai bahaya saat berwisata, simak tips yang harus dilakukan oleh orang tua, sebagai berikut.
1. Mempersiapkan Anak Sebelum Menuju ke Tempat Wisata
Jika orang tua sudah mendapatkan tempat yang menjadi tujuan wisata, ceritakan kepada anak tentang keadaan dan peraturan di tempat wisata tersebut. Misalnya saja di kebun binatang, beritahu tentang adanya binatang apa saja yang bisa dilihat dan yang berbahaya atau tidak.
Beri tahu anak tentang hal-hal yang boleh yang tidak boleh mereka lakukan di tempat wisata tersebut, misalnya larangan untuk memetik bunga, menginjak rumput, atau mencoret-coret tembok.
Ingatkan juga anak anak-anak balita tidak melepaskan pegangan tangan orang tua, dan anak-anak yang lebih besar untuk selalu berada dekat dengan orang tua. Ajari anak-anak untuk menghubungi petugas tempat wisata jika tersesat dan terpisah dari orang tua.
2. Pilih Tempat Wisata Sesuai dengan Usia Anak
Tidak semua tempat wisata aman bagi anak-anak. Orang tua harus behati-hati saat memilih, jangan sampai mendapat tempat wisata yang indah dan murah, tetapi bisa membahayakan anak-anak. Usia anak yang akan diajak berwisata adalah salah satu pertimbangan saat memilih tempat wisata. Cari tahu dari website-website tentang tempat-tempat wisata untuk mengetahui tentang persyaratan usia.
Jika suatu tempat wisata tidak mencantumkan peraturan, maka orang tua harus bisa memilih, misalnya, tidak mengajak anak berusia di bawah sepuluh tahun untuk melakukan permainan arung jeram, atau tidak mengajak anak balita untuk menaiki wahana berseluncur yang tinggi di kolam renang.
Untuk berenang di laut, jangan pernah lalai saat mengawasi anak karena sangat berisiko. Jika sedang mengambil foto, pastikan anak-anak ada yang menjaga.
Kolam renang umum juga merupakan tempat yang rawan bahaya. Banyak kolam yang tidak memberikan pembatas antara kolam dangkal dengan kolam yang dalam. Beri peringatan kepada anak-anak, terutama yang masih kecil, agar tidak mencoba berenang di kolam yang dalam, walaupun dengan memakai ban berenang.
Akses menuju tempat wisata juga harus menjadi perhatian saat mengajak anak berwisata. Jangan memilih tempat wisata yang harus dicapai dengan kendaraan, tetapi harus disambung dengan berjalan kaki yang cukup jauh, apalagi jika jalan untuk mencapainya termasuk terjal dan naik turun. Kita akan kerepotan menggendong anak yang masih bayi atau balita saat harus berjalan kaki.
3. Perhatikan Peraturan di Tempat Wisata
Jangan remehkan peraturan yang dicantumkan di tempat-tempat wisata, misalnya tentang batasan tinggi badan untuk menaiki wahana-wahana tertentu. Mungkin saja anak kita yang tidak memenuhi syarat tinggi badan bisa lolos dari pantauan penjaga pintu masuk, tetapi kita telah mengundang bahaya saat berwisata bagi anak-anak dengan melanggar peraturan.
Di tempat-tempat wisata air juga ada peraturan untuk menaiki wahana-wahana, seperti seluncuran raksasa atau kolam ombak yang berbahaya bagi anak kecil atau balita. Sedangkan untuk wisata pantai, ada pantai-pantai yang tidak memperbolehkan pengunjung untuk berenang seperti pesisir pantai selatan dan hanya boleh bermain-main di tepi pantai saja, karena keberadaan palung laut di sepanjang pantai selatan.
4. Perhatikan Makanan di Tempat Wisata
Ketersediaan makanan yang bisa dikonsumsi anak merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan saat memilih tempat wisata. Jika anak terpaksa memakan makanan untuk dewasa yang terlalu pedas atau berbumbu, bisa jadi anak akan mengalami sakit perut atau diare selama berwisata. Jika tempat wisata yang dituju tidak menyediakan makanan yang layak dikonsumsi oleh anak-anak, orang tua harus menyiapkan bekal makanan yang cukup untuk anak-anak.
5. Memakaikan Pakaian Berwarna Terang pada Anak-anak
Pakaian berwarna terang untuk anak-anak akan sangat berguna, supaya orang tua dapat mengenali dengan mudah saat berada di keramaian, karena bukan tak mungkin anak-anak akan terlepas dari pegangan tangan orang tua mereka. Hal ini juga berlaku terhadap pakaian renang yang digunakan oleh anak-anak saat berada di kolam renang.
6. Ajari Anak tentang Nama dan Nomor Telepon Orang Tua
Walaupun orang tua sudah berusaha mengawasi anak-anak seketat mungkin saat berada di tempat wisata, selalu ada kemungkinan anak menjadi terpisah dari orang tua dan hilang. Bagi anak-anak yang sudah bisa berkomunikasi dengan orang lain, perlu diajari untuk menghafalkan nama dan nomor telepon orang tua mereka.
Untuk anak-anak yang lebih besar juga bisa diminta untuk menghapalkan alamat rumah mereka. Jika anak terpisah dari orang tua dan ditemukan oleh orang lain atau petugas keamanan, mereka dapat menghubungi orang tua dari si anak.
Setelah mengetahui tips untuk menghindarkan anak dari bahaya saat berwisata, baik akhir tahun ataupun liburan lainnya, kita bisa mempersiapkan acara liburan dengan lebih baik lagi demi keamanan dan kenyamanan anak-anak serta untuk mempererat hubungan keluarga.
Discussion about this post