Mencetak anak berkualitas sejatinya tugas dan tanggung jawab seluruh orang tua. Karena hanya anak yang berkualitas yang nantinya bisa hidup dengan penuh prestasi dan kebahagiaan. Dan yang perlu diketahui, kualitas seorang anak tidak ditentukan oleh kesempurnaan fisiknya melainkan apa yang ada di dalam pikiran dan jiwa mereka.
Jadi orang tua tidak boleh pesimis kalau memiliki anak disabilitas. Karena bisa jadi, kaum difabel semacam ini yang bisa membanggakan orang tuanya dengan prestasi yang luar biasa. Jadi, bagaimanapun seorang anak, maka orang tua wajib untuk mencetaknya menjadi anak yang bermutu. Sedangkan untuk caranya bisa dibaca di sini:
1. Beri Kesempatan Anak Menuntut Ilmu
Anak yang berilmu merupakan satu ciri mereka akan mendapatkan kesuksesan-kesuksesan di dalam kehidupan. Makanya, kalau Anda ingin memiliki anak semacam ini, silakan berikan kesempatan anak menuntut ilmu sejak dini. Orang tua harus mencari lembaga pendidikan formal maupun non formal yang bagus dan layak.
Tugas orang tua yang berikutnya ialah senantiasa mengawasi anak apakah sudah sekolah dengan benar atau tidak. Jangan-jangan, orang tua sudah susah payah memasukkan anak ke sekolah, tetapi justru mereka suka bolos dan berbuat onar. Kalau menemukan anak semacam ini, maka orang tua dan guru harus mendidik dan membimbing dengan lebih ulet lagi.
2. Didik Anak dengan Pengetahuan Agama
Anak menguasai ilmu umum sejatinya kurang lengkap serta tidak menjamin kesuksesannya di dalam kehidupan. Mereka juga harus memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait keagamaan dan spiritualitas. Paling tidak, kepintaran mereka tidak dijadikan sebagai alat untuk melakukan perbuatan yang justru dilarang oleh agama.
Maka dari itu, orang tua yang bijak dan sayang pada anaknya, pasti mendidik anak tentang ilmu agama sejak dini. Mereka diinstruksikan untuk mengaji, melaksanakan sholat, berpuasa di bulan ramadan dan selainnya. Nah dari pendidikan agama semacam ini, maka akan terbentuk akhlak dan moral luhur dari seorang anak.
3. Rutinkan Anak Olahraga Sejak Dini
Jika fisik seorang anak sehat, maka secara tidak langsung, pikiran juga akan sehat. Sebaliknya, jika fisik lemah, bisa dipastikan juga kemampuan dan kematangan berpikir juga berkurang. Hal ini bisa dibuktikan terhadap orang yang sedang sakit namun masih dipaksa untuk mengerjakan hal yang rumit, tentu hasilnya tidak akan memuaskan.
Untuk itu, silakan ajak anak berolahraga rutin sejak dini. Karena dengan olahraga, fisik anak akan bagus serta bentuk tubuhnya juga ideal. Mereka akan terhindar dari obesitas yang artinya pergerakan anak akan semakin lincah, aktif hingga periang. Di sisi lain, jika fisik anak sehat otomatis pikirannya juga bisa digunakan dengan nyaman.
4. Jangan Terlalu Banyak Larangan
Jika anak sudah memasuki usia sekolah, pastikan tidak terlalu banyak larangan, tidak juga terlalu dibiarkan melakukan sesuatu dengan sebebas-bebasnya. Paling tidak tetap harus ada pengawasan yang intensif terkait dengan baik buruk dari apa yang sedang dilakukan oleh mereka.
Untuk anak usia sekolah PAUD dan TK, maka pelarangan semacam ini juga harus dilonggarkan. Kecuali apa yang akan dilakukan berpotensi untuk membahayakan dirinya dan orang lain. Salah satu contoh pelarangan yang kurang tepat ialah, ketika anak dilarang menulis di tembok. Untuk kasus ini seharusnya tidak boleh dilarang melainkan diberikan media lain. Biarkan anak menuang kreasinya di media tersebut.
5. Hindari Posesif yang Berlebihan
Cara mencetak anak berkualitas yang berikutnya ialah menghindari posesif yang berlebihan. Salah satu bentuknya ialah, ikut kemana pun anak pergi. Sejatinya, orang tua mahfum karena ini sebentuk rasa sayang. Tetapi, kesan bagi si anak kurang bebas apalagi yang sudah paham tentang pergaulan dan privasi di dalamnya.
Anak yang dibesarkan dengan posesifitas yang tinggi berpotensi untuk menjadikan mereka manja. Apalagi kalau sudah terkait dengan jenis makanan yang harus dimakan, teman yang harus diajak bermain ke rumah dan selainnya. Anak semacam ini akan kesulitan untuk mandiri, karena memang sudah dilatih untuk bergantung ke orang tua.
6. Beri Makan Anak dengan Harta yang Halal
Jangan harap memiliki anak berkualitas, jika uang belanja dihasilkan dari kegiatan yang haram seperti korupsi dan melakukan tindakan kejahatan. Pasalnya, uang haram tersebut akan menjadi makanan dan makanan akan dimakan oleh anak. Maka di dalam darah mereka ada hak yang tidak sah yang akan terus menjadi daging, otot dan selainnya.
Fisik anak hanya tempat sedangkan organ yang di dalamnya termasuk hati dan pikiran, yang sejatinya membuat anak dianggap manusia. Akan tetapi, jika organ dalam, jiwa dan pikiran sudah dipenuhi dengan darah yang penuh harta haram, maka jangan harap anak bisa hidup bergelimang kesuksesan.
7. Beri Tauladan yang Luhur
Tidak ada pendidikan yang paling bagus selain ketauladanan yang luhur. Artinya, sebelum orang tua mengajarkan anak kesopanan, ortu sendiri harus memulainya. Setelah itu, biarkan anak meniru. Semakin bagus tingkah laku orang tua, otomatis prilaku anak juga semakin indah.
Begitu juga dalam soal ilmu. Kalau orang tua ingin anaknya pintar dan suka membaca, maka orang tua juga harus memiliki minat baca yang tinggi. Di dalam kesehariannya tidak boleh tidak, harus ada minimal satu buku yang dibaca. Dari sini nanti anak akan meniru sehingga mereka pun memiliki minat baca yang juga bagus.
Sejatinya tidak ada orang tua yang tidak ingin memiliki anak yang sukses kecuali kewarasan logikanya patut dipertanyakan. Untuk itu cara mencetak anak berkualitas di atas harus dicoba dan diterapkan semaksimal dan sedini mungkin. Setelah itu, baru lakukan assessment untuk menentukan apakah anak sudah sesuai harapan atau tidak.
Discussion about this post