Kamis, Juni 1, 2023
Banjarpost.com
  • Berita
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Berita
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Wisata
No Result
View All Result
Banjarpost.com
No Result
View All Result
Home Lifestyle

7 Penyebab Hubungan Menantu dengan Mertua Tidak Harmonis

April 5, 2023
in Lifestyle
0
7 Penyebab Hubungan Menantu dengan Mertua Tidak Harmonis

Ada banyak penyebab hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis yang masih sering terjadi. Dan ini akan menjadi masalah yang besar jika tidak segera ditangani secepatnya. Bahkan juga berpotensi membuat rusaknya mahligai yang sudah terbina dalam waktu yang cukup lama. Maka dari itu, waspadalah dengan penyebab-penyebab ini.

Perlu diketahui, ketika dua insan sudah diikat oleh tali pernikahan, maka sejatinya yang bersatu bukan keduanya saja tetapi juga dua keluarga. Bahkan tidak sedikit pasangan menikah yang masih juga tinggal seatap dengan orang tua. Nah, kadang dari sinilah lahir konflik yang membuat hubungan tidak lagi harmonis. Berikut penyebab-penyebab yang lain:

1. Dua Kepribadian yang Berbeda

Sejatinya di dalam mahligai terdapat dua kepribadian yang berbeda dan mencoba disatukan melalui ikatan pernikahan. Namun lumrahnya keduanya sudah sama tahu kepribadian masing-masing, sehingga bisa dan mampu mengendalikan diri setiap terjadi masalah. Apalagi jika keduanya memiliki sifat toleran dan saling pengertian.

Yang risiko ialah, ketika sudah menikah tetapi masih tinggal bersama orang tua. Alhasil, ada dua lagi kepribadian di dalam mahligai tersebut yang jika terjadi perbedaan pasti sulit disatukan. Karena yang namanya orang tua kadang masih menganggap dirinya lebih berpengalaman sehingga layak mengatur yang muda yaitu menantu. Dari sinilah konflik akan mulai muncul.

2. Mertua Posesif

anak-anak dewasa menuntut sesuatu dari ibu dewasa di dalam ruangan - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Orang yang masih beranggapan kalau anaknya belum dewasa maka otomatis akan memiliki tipikal posesif yang berlebihan. Ini sangat berisiko kalau anaknya sudah menikah karena si menantu akan tersinggung dan sulit membawa diri. Ini akan terlihat jika di keluarga ada konflik, pasti orang tua akan selalu membela anaknya dan menyalahkan si menantu.

Ini juga penyebab masalah hubungan antara menantu dengan mertua tidak lagi harmonis. Bahkan ini termasuk catatan yang membuat menantu selalu berencana untuk membangun rumah baru yang hanya ditinggali berdua saja. Harusnya, orang tua sadar kalau anak sudah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri beserta sudah layak untuk memecahkan masalah sendiri.

Orang tua tidak boleh ikut campur terlalu dalam ke keluarga anaknya. Karena sejatinya mereka bukan anak-anak lagi. Begitu juga ketika ada yang tidak disenangi dari menantu, maka jangan ditegur sendiri melainkan sampaikan saja kepada anaknya. Ini lebih baik dan lebih bijaksana.

3. Masih Tinggal Serumah

wanita senior yang kesal dan pasangan yang bertengkar di rumah - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Tentu yang menjadi penyebab utama konflik antara menantu dengan mertua adalah karena dua keluarga ini masih tinggal dalam satu rumah. Dan sekecil apapun, kalau konsep berumah tangga semacam ini masih dilakukan, tentu konflik pasti terjadi. Bukan tidak mungkin, konflik ini juga yang menjadi penyebab kerusakan mahligai.

Maka dari itu, jika sudah berumah tangga lebih baik tinggal berdua di rumah sendiri. Namun tidak juga harus meninggalkan orang tua melainkan tetap melakukan perawatan. Makanya, jangan pilih rumah baru yang jauh tetapi yang berdekatan karena yang terpenting tidak tinggal dalam satu atap. Toh ini juga demi kemandirian di dalam berumah tangga.

READ MORE :  Cara Mengganti Teks di Template Video Capcut
4. Gaya Hidup yang Berbeda

pemuda menyelesaikan konflik antara ibu dan istri, masalah keluarga, pertengkaran - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Masalah yang menjadi penyebab hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis yang berikutnya ialah ada gaya hidup yang berbeda. Seperti, menantu yang hobi belanja sedangkan mertuanya suka dengan kesederhanaan. Tentunya ini bisa menjadi konflik yang besar yang dimulai dari teguran verbal.

Maka dari itu, sebelum menikah pelajari dulu gaya hidup dari keluarga pasangan. Kalau memang tidak sesuai lebih baik tidak tinggal dalam satu rumah. Tidak juga mencoba untuk menasehati mertua karena bisa berakibat pada ketersinggungan. Artinya, bijaklah ketika memilih pasangan dengan cara juga mengenali keluarganya.

5. Mertua Ikut Campur Problematika Keluarga

pria yang tidak bahagia duduk di sofa di rumah, mendengarkan istri bertengkar dengan ibu - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Setiap orang tua tentunya masih ingin tetap dilibatkan di dalam rumah tangga anaknya. Akan tetapi, tidak juga berlebihan dalam artian setiap problematika keluarga anaknya harus dicampuri. Ini akan membuat risih menantu bahkan akan membuat dirinya tidak betah untuk tinggal lagi dengan mertuanya.

Di sinilah dibutuhkan kebijaksanaan orang tua yang memiliki anak yang sudah menikah. Tetapi tidak juga membiarkannya menyelesaikan masalah keluarganya seorang diri. Artinya, kalau memang diminta untuk membantu, maka silakan dibantu semampunya. Apalagi kalau keluarga anak sedang dirundung konflik yang cukup besar.

6. Sikap Menantu yang Buruk

konflik mertua, ibu dan istri menarik pemuda ke arah yang berbeda - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Menantu yang baik adalah menantu yang memiliki pembawaan diri positif, terutama yang masih tinggal dengan orang tua pasangan atau mertua. Pembawaan diri yang dimaksud ialah selalu bersikap baik, rajin membantu orang tua, suka membersihkan rumah, tidak membantah suami dan selainnya.

Menantu yang memiliki tipikal buruk tentu akan menjadi sasaran teguran dari mertua. Apalagi yang masih tinggal satu atap. Kalau sudah seperti ini, tentu si menantu harus sadar diri bukan justru membantah mertua. Kalau yang terjadi adalah perlawanan tentu konflik akan meluas dan akan memicu terjadinya konflik yang lebih besar.

7. Menantu Kurang Pengertian

ibu serius mengajari menantunya untuk berperilaku, anak banci, hubungan keluarga - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Hubungan tidak harmonis antara menantu dengan mertua kadang juga dikarenakan oleh si menantu sendiri yang kurang pengertian. Seperti tidak mau membantu mertua membersihkan rumah, bangun kesiangan padahal seluruh keluarga sudah bangun, malas untuk bekerja dan selainnya.

Nah, untuk penyebab ini, tentunya si menantu harus introspeksi diri. Jangankan tinggal seatap, menantu yang pisah rumah pun harus senantiasa pengertian dengan sang mertua. Seperti rajin berbagi makanan, menyediakan kebutuhannya selagi mampu serta harus hormat dan menyayangi.

Penyebab hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis di atas harus diperhatikan sungguh-sungguh. Dan juga harus dipahami bahkan sebelum mulai melangsungkan prosesi pernikahan. Informasi ini juga perlu disikapi secara dewasa bukan justru menjadi alat untuk menyalahkan orang lain, apalagi sampai menjadi penyebab munculnya permusuhan antara dua keluarga.

READ MORE :  Risiko Jerawat Bagi Mental, Apakah Ada?

Ada banyak penyebab hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis yang masih sering terjadi. Dan ini akan menjadi masalah yang besar jika tidak segera ditangani secepatnya. Bahkan juga berpotensi membuat rusaknya mahligai yang sudah terbina dalam waktu yang cukup lama. Maka dari itu, waspadalah dengan penyebab-penyebab ini.

Perlu diketahui, ketika dua insan sudah diikat oleh tali pernikahan, maka sejatinya yang bersatu bukan keduanya saja tetapi juga dua keluarga. Bahkan tidak sedikit pasangan menikah yang masih juga tinggal seatap dengan orang tua. Nah, kadang dari sinilah lahir konflik yang membuat hubungan tidak lagi harmonis. Berikut penyebab-penyebab yang lain:

1. Dua Kepribadian yang Berbeda

Sejatinya di dalam mahligai terdapat dua kepribadian yang berbeda dan mencoba disatukan melalui ikatan pernikahan. Namun lumrahnya keduanya sudah sama tahu kepribadian masing-masing, sehingga bisa dan mampu mengendalikan diri setiap terjadi masalah. Apalagi jika keduanya memiliki sifat toleran dan saling pengertian.

Yang risiko ialah, ketika sudah menikah tetapi masih tinggal bersama orang tua. Alhasil, ada dua lagi kepribadian di dalam mahligai tersebut yang jika terjadi perbedaan pasti sulit disatukan. Karena yang namanya orang tua kadang masih menganggap dirinya lebih berpengalaman sehingga layak mengatur yang muda yaitu menantu. Dari sinilah konflik akan mulai muncul.

2. Mertua Posesif

anak-anak dewasa menuntut sesuatu dari ibu dewasa di dalam ruangan - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Orang yang masih beranggapan kalau anaknya belum dewasa maka otomatis akan memiliki tipikal posesif yang berlebihan. Ini sangat berisiko kalau anaknya sudah menikah karena si menantu akan tersinggung dan sulit membawa diri. Ini akan terlihat jika di keluarga ada konflik, pasti orang tua akan selalu membela anaknya dan menyalahkan si menantu.

Ini juga penyebab masalah hubungan antara menantu dengan mertua tidak lagi harmonis. Bahkan ini termasuk catatan yang membuat menantu selalu berencana untuk membangun rumah baru yang hanya ditinggali berdua saja. Harusnya, orang tua sadar kalau anak sudah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri beserta sudah layak untuk memecahkan masalah sendiri.

Orang tua tidak boleh ikut campur terlalu dalam ke keluarga anaknya. Karena sejatinya mereka bukan anak-anak lagi. Begitu juga ketika ada yang tidak disenangi dari menantu, maka jangan ditegur sendiri melainkan sampaikan saja kepada anaknya. Ini lebih baik dan lebih bijaksana.

3. Masih Tinggal Serumah

wanita senior yang kesal dan pasangan yang bertengkar di rumah - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Tentu yang menjadi penyebab utama konflik antara menantu dengan mertua adalah karena dua keluarga ini masih tinggal dalam satu rumah. Dan sekecil apapun, kalau konsep berumah tangga semacam ini masih dilakukan, tentu konflik pasti terjadi. Bukan tidak mungkin, konflik ini juga yang menjadi penyebab kerusakan mahligai.

Maka dari itu, jika sudah berumah tangga lebih baik tinggal berdua di rumah sendiri. Namun tidak juga harus meninggalkan orang tua melainkan tetap melakukan perawatan. Makanya, jangan pilih rumah baru yang jauh tetapi yang berdekatan karena yang terpenting tidak tinggal dalam satu atap. Toh ini juga demi kemandirian di dalam berumah tangga.

READ MORE :  Bikin Merinding! 5 Bunga yang Mitosnya Disukai Mahluk Gaib
4. Gaya Hidup yang Berbeda

pemuda menyelesaikan konflik antara ibu dan istri, masalah keluarga, pertengkaran - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Masalah yang menjadi penyebab hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis yang berikutnya ialah ada gaya hidup yang berbeda. Seperti, menantu yang hobi belanja sedangkan mertuanya suka dengan kesederhanaan. Tentunya ini bisa menjadi konflik yang besar yang dimulai dari teguran verbal.

Maka dari itu, sebelum menikah pelajari dulu gaya hidup dari keluarga pasangan. Kalau memang tidak sesuai lebih baik tidak tinggal dalam satu rumah. Tidak juga mencoba untuk menasehati mertua karena bisa berakibat pada ketersinggungan. Artinya, bijaklah ketika memilih pasangan dengan cara juga mengenali keluarganya.

5. Mertua Ikut Campur Problematika Keluarga

pria yang tidak bahagia duduk di sofa di rumah, mendengarkan istri bertengkar dengan ibu - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Setiap orang tua tentunya masih ingin tetap dilibatkan di dalam rumah tangga anaknya. Akan tetapi, tidak juga berlebihan dalam artian setiap problematika keluarga anaknya harus dicampuri. Ini akan membuat risih menantu bahkan akan membuat dirinya tidak betah untuk tinggal lagi dengan mertuanya.

Di sinilah dibutuhkan kebijaksanaan orang tua yang memiliki anak yang sudah menikah. Tetapi tidak juga membiarkannya menyelesaikan masalah keluarganya seorang diri. Artinya, kalau memang diminta untuk membantu, maka silakan dibantu semampunya. Apalagi kalau keluarga anak sedang dirundung konflik yang cukup besar.

6. Sikap Menantu yang Buruk

konflik mertua, ibu dan istri menarik pemuda ke arah yang berbeda - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Menantu yang baik adalah menantu yang memiliki pembawaan diri positif, terutama yang masih tinggal dengan orang tua pasangan atau mertua. Pembawaan diri yang dimaksud ialah selalu bersikap baik, rajin membantu orang tua, suka membersihkan rumah, tidak membantah suami dan selainnya.

Menantu yang memiliki tipikal buruk tentu akan menjadi sasaran teguran dari mertua. Apalagi yang masih tinggal satu atap. Kalau sudah seperti ini, tentu si menantu harus sadar diri bukan justru membantah mertua. Kalau yang terjadi adalah perlawanan tentu konflik akan meluas dan akan memicu terjadinya konflik yang lebih besar.

7. Menantu Kurang Pengertian

ibu serius mengajari menantunya untuk berperilaku, anak banci, hubungan keluarga - mertua potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Hubungan tidak harmonis antara menantu dengan mertua kadang juga dikarenakan oleh si menantu sendiri yang kurang pengertian. Seperti tidak mau membantu mertua membersihkan rumah, bangun kesiangan padahal seluruh keluarga sudah bangun, malas untuk bekerja dan selainnya.

Nah, untuk penyebab ini, tentunya si menantu harus introspeksi diri. Jangankan tinggal seatap, menantu yang pisah rumah pun harus senantiasa pengertian dengan sang mertua. Seperti rajin berbagi makanan, menyediakan kebutuhannya selagi mampu serta harus hormat dan menyayangi.

Penyebab hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis di atas harus diperhatikan sungguh-sungguh. Dan juga harus dipahami bahkan sebelum mulai melangsungkan prosesi pernikahan. Informasi ini juga perlu disikapi secara dewasa bukan justru menjadi alat untuk menyalahkan orang lain, apalagi sampai menjadi penyebab munculnya permusuhan antara dua keluarga.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Ingin Hidup Rukun dengan Tetangga? Hindari 10 Penyebab Konflik Ini
Lifestyle

Ingin Hidup Rukun dengan Tetangga? Hindari 10 Penyebab Konflik Ini

April 5, 2023
Begini 7 Cara Cerdas Saat Pasangan Merajuk, Dicoba yuk!
Lifestyle

Begini 7 Cara Cerdas Saat Pasangan Merajuk, Dicoba yuk!

April 5, 2023
Hikmah Seorang Istri yang Posesif, Baca dan Renungkan
Lifestyle

Hikmah Seorang Istri yang Posesif, Baca dan Renungkan

April 5, 2023
Cara Meningkatkan Kepercayaan Pasangan, Coba Yuk!
Lifestyle

Cara Meningkatkan Kepercayaan Pasangan, Coba Yuk!

April 5, 2023
Perlukah Mempunyai Teman Online? Simak Ulasannya yuk!
Lifestyle

Perlukah Mempunyai Teman Online? Simak Ulasannya yuk!

April 5, 2023
Ini Solusinya Jika Lamaran Ditolak, Wah Layak Dicoba Nih
Lifestyle

Ini Solusinya Jika Lamaran Ditolak, Wah Layak Dicoba Nih

April 4, 2023

Discussion about this post

POPULER POST

  • Tempat wisata

    10 Tempat Wisata Terpopuler di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurang Dari 12 Jam, Sat Reskrim Polres Banjar Berhasil Tangkap Pelaku Penganiayaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Program Sambang Ponpes Terus Berjalan, Kapolres Banjar Sambangi Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar Langensari Kota Banjar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Remaja Terciduk Patroli Gabungan KRYD Polres Banjar Saat Pesta Miras

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demi Menciptakan Bulan Ramadhan Yang Hikmat, Polres Banjar Sita Puluhan Minuman Beralkohol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Banjarpost.com

© 2023 Banjarpost.com Member Of Jurnal Network

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Indeks Berita

Follow Us

No Result
View All Result
  • Berita
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Wisata

© 2023 Banjarpost.com Member Of Jurnal Network