Tidak terbantahkan lagi, Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, dan adat-istiadat yang sangat luar biasa keragamannya. Semua itu merupakan warisan budaya dari nenek moyang bangsa Indonesia kepada para generasi penerus.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan warisan budaya? Warisan budaya (cultural heritage) merupakan kekayaan budaya yang mempunyai nilai penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka memupuk keperibadian masyarakat dan bangsa.
Jenis warisan budaya ada dua, yaitu warisan budaya kebendaan dan warisan budaya takbenda. Yuk, simak informasi berikut untuk mengetahui apa saja warisan budaya Indonesia yang mendunia, sekaligus diakui juga oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
1. Pencak Silat
Pencak silat adalah seni bela diri tradisional yang sangat berkembang di Indonesia. Seni bela diri tradisional ini sangat memperhatikan seni keindahan gerak dalam setiap jurusnya. Tiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Pencak silat diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2019. Pencak silat dinilai memiliki seluruh elemen yang membentuk Warisan Budaya Takbenda, seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival, kerajinan tradisional, pengetahuan dan praktik sosial, serta kearifan lokal.
2. Pinisi
Selama ini banyak terjadi salah pengertian tentang pinisi. Banyak yang menyangka bahwa pinisi adalah nama kapal. Padahal, pinisi merujuk pada sistem layar, tiang, layar, dan segala konfigurasinya yang dipasangkan pada lambung kapal. Jadi, bukan nama kapalnya. Beberapa contoh kapal yang menggunakan sistem pinisi adalah lambo (lamba) dan palari.
Sistem pinisi diciptakan oleh Suku Konjo, yaitu sebuah kelompok sub-etnis Makassar yang sebagian besar penduduk di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Namun, penggunaannya secara luas dilakukan oleh Suku Bugis dan Makassar. Kapal pinisi menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda di UNESCO pada tahun 2017.
3. Tari Saman
Warisan budaya Indonesia yang mendunia berikutnya adalah Tari Saman. Tari Saman merupakan bagian dari tradisi masyarakat Gayo di Aceh dan ditampilkan pada upacara keagamaan. Tarian ini ditarikan oleh laki-laki. Tari Saman yang berciri khas gerakan tari yang berselang seling ini mencerminkan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kekompakan, kepahlawanan, dan kebersamaan.
Tari Saman menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda di UNESCO pada tahun 2011. Pada saat ini, seniman yang mendalami Tari Saman sudah mulai memasuki usia tua. Sedangkan, generasi yang dapat melanjutkan seni tari tradisional ini sudah hampir tidak ada lagi.
4. Sekaten
Sekaten merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Solo dan Yogyakarta untuk merayakan Isra’ Mi’raj. Pada umumnya, tradisi ini dilakukan di sekitar alun-alun yang ada di bagian utara Keraton Surakarta serta Keraton Yogyakarta. Dari beberapa rangkaian acara yang ada, ada satu acara yang paling ditunggu warga, yaitu momen rebutan gunung-gunungan yang berisikan hasil bumi.
Karena tradisi ini memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, pada tahun 2014 tradisi sekanten diresmikan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
5. Batik
Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan cara ditulis atau dibubuhi malam dengan bantuan canting. Kemudian, kain tersebut diproses dengan cara-cara tradisional. Di masa lalu, motif yang tergambar di kain batik dapat mewakili status sosial pemakainya.
Batik telah diakui secara resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2009. Hingga saat ini, batik semakin banyak digunakan sebagai busana nasional yang dipakai dalam berbagai kesempatan.
Mengapa batik dimasukkan dalam kategori Warisan Budaya Takbenda? Hal ini karena yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia bukanlah wujud batik sebagai sebuah benda. Namun, nilai-nilai filosofi dan sisi humanis yang terkandung dalam batik itulah yang diakui sebagai sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan. Hal ini juga berlaku bagi wayang dan keris yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
6. Noken
Noken adalah tas rajut tradisional Papua yang terbuat dari serat kulit kayu. Kayu yang dipergunakan berasal dari pohon nenduam, pohon nawa, atau anggrek hutan. Suku-suku di Papua menggunakan noken untuk membawa barang kebutuhan sehari-hari serta membawa hasil pertanian dan kebun. Seperti sayuran, umbi-umbian, dan barang dagangan lainnya ke pasar.
Noken resmi masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda di UNESCO pada tahun 2012. Pada saat ini, pembuatan noken semakin berkurang karena munculnya persaingan dengan tas yang dibuat secara massal di pabrik, serta semakin sulitnya mendapatkan bahan baku pembuatannya.
7. Keris
Keris adalah senjata tradisional yang berasal dari Pulau Jawa. Keris dibuat oleh seorang empu. Bilah keris dibuat dari bahan logam, sedangkan gagangnya dibuat dari kayu. Pada umumnya, keris digunakan sebagai bagian aksesoris dari busana adat maupun digunakan sebagai benda pusaka yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Pada tahun 2008, keris resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda yang diakui oleh UNESCO.
8. Wayang Kulit
Wayang kulit adalah pertunjukan kesenian tradisional, yang menggunakan karakter boneka yang terbuat dari lembaran kulit kerbau atau sapi yang telah dikeringkan. Sebagian besar cerita wayang berasal dari kisah epik Mahabharata, Ramayana, maupun cerita Panji. Wayang kulit pada umumnya dipertunjukkan pada acara pernikahan, sunatan, dan hiburan tahunan di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Pelakon wayang disebut dalang dan dia memperoleh kemahirannya secara turun-temurun.
UNESCO menetapkan wayang kulit sebagai Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia pada tahun 2003. Hingga saat ini, pertunjukan wayang kulit masih cukup banyak ditemukan di Pulau Jawa.
9. Taman Nasional Ujung Kulon
Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang memiliki luas 122.956 hektare. Letaknya di bagian paling barat Pulau Jawa. Karena wilayahnya mencakup hutan lindung yang sangat luas, sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 ekor badak hidup di sana. Pada awalnya, Ujung Kulon merupakan wilayah pertanian yang kemudian hancur-lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kawasan ini akhirnya kembali menjadi area hutan.
Taman Nasional Ujung Kulon diakui secara resmi oleh UNESCO pada tahun 1991.
10. Subak
Subak adalah sebutan untuk sistem irigasi persawahan tradisional. Sistem ini dipertahankan oleh masyarakat Bali hingga sekarang. Tradisi subak mengandung pesan agar manusia mengelola sumber daya alam secara arif guna menjaga kelestariannya, senantiasa bersyukur kepada Tuhan, dan selalu mengutamakan keharmonisan hubungan antarsesama manusia.
Subak secara resmi diakui oleh UNESCO pada tahun 2012 sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Alasan penetapan subak sebagai warisan budaya dunia karena sistem subak memiliki ciri khas berupa pengaturan irigasi yang dianggap adil bagi masing-masing pemilik sawah.
11. Angklung
Alat musik tradisional yang terbuat dari bahan bambu ini berasal dari tanah Sunda. Angklung dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan hingga mengeluarkan nada tertentu. Keberadaan alat musik angklung di Indonesia masih cukup populer. Banyak sekolah di Indonesia yang menggunakan angklung dalam kegiatan seni di sekolah. Hal ini tentu saja merupakan bentuk apresiasi yang sangat baik demi kelestarian salah satu alat musik tradisional kebanggan bangsa Indonesia ini.
Angklung telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2010.
12. Candi Borobudur
Candi borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Situs bersejarah ini juga menjadi salah satu monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun antara abad ke-8 dan ke-9 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Candi Borobudur disusun menggunakan teknik penguncian (interlock). Hal ini terlihat dari susunan batu candi pada bagian bawah dan pintu gerbang.
Candi Borobudur diakui oleh UNESCO sebagai cagar budaya warisan dunia pada tahun 1991.
13. Lumpia
Lumpia merupakan salah satu kuliner Indonesia yang diadaptasi dari budaya Tionghoa. Namun, adanya beberapa modifikasi yang dilakukan pada resep, menjadikan lumpia sebagai makanan khas Indonesia. Lumpia dibuat dari adonan tepung dan telur yang didadar, diisi campuran daging, rebung, yang kemudian digulung dan digoreng. Hingga saat ini lumpia masih menjadi jajanan tradisional yang digemari di berbagai kota, seperti Bandung, Solo, dan Semarang.
Lumpia telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang diresmikan pada tahun 2014.
Itulah beberapa warisan budaya Indonesia yang mendunia. Sangat membanggakan, bukan? Ya, Indonesia memang merupakan negara yang kaya akan budaya dan peninggalan sejarah dari masa lampau. Banyak perbedaan, tetapi tetap satu, sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kebudayaan yang beragam, sudah sepatutnya setiap warga negara Indonesia merasa bangga sehingga timbul rasa cinta untuk menjaga dan melestarikannya.
Tidak terbantahkan lagi, Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, dan adat-istiadat yang sangat luar biasa keragamannya. Semua itu merupakan warisan budaya dari nenek moyang bangsa Indonesia kepada para generasi penerus.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan warisan budaya? Warisan budaya (cultural heritage) merupakan kekayaan budaya yang mempunyai nilai penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka memupuk keperibadian masyarakat dan bangsa.
Jenis warisan budaya ada dua, yaitu warisan budaya kebendaan dan warisan budaya takbenda. Yuk, simak informasi berikut untuk mengetahui apa saja warisan budaya Indonesia yang mendunia, sekaligus diakui juga oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
1. Pencak Silat
Pencak silat adalah seni bela diri tradisional yang sangat berkembang di Indonesia. Seni bela diri tradisional ini sangat memperhatikan seni keindahan gerak dalam setiap jurusnya. Tiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Pencak silat diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2019. Pencak silat dinilai memiliki seluruh elemen yang membentuk Warisan Budaya Takbenda, seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival, kerajinan tradisional, pengetahuan dan praktik sosial, serta kearifan lokal.
2. Pinisi
Selama ini banyak terjadi salah pengertian tentang pinisi. Banyak yang menyangka bahwa pinisi adalah nama kapal. Padahal, pinisi merujuk pada sistem layar, tiang, layar, dan segala konfigurasinya yang dipasangkan pada lambung kapal. Jadi, bukan nama kapalnya. Beberapa contoh kapal yang menggunakan sistem pinisi adalah lambo (lamba) dan palari.
Sistem pinisi diciptakan oleh Suku Konjo, yaitu sebuah kelompok sub-etnis Makassar yang sebagian besar penduduk di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Namun, penggunaannya secara luas dilakukan oleh Suku Bugis dan Makassar. Kapal pinisi menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda di UNESCO pada tahun 2017.
3. Tari Saman
Warisan budaya Indonesia yang mendunia berikutnya adalah Tari Saman. Tari Saman merupakan bagian dari tradisi masyarakat Gayo di Aceh dan ditampilkan pada upacara keagamaan. Tarian ini ditarikan oleh laki-laki. Tari Saman yang berciri khas gerakan tari yang berselang seling ini mencerminkan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kekompakan, kepahlawanan, dan kebersamaan.
Tari Saman menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda di UNESCO pada tahun 2011. Pada saat ini, seniman yang mendalami Tari Saman sudah mulai memasuki usia tua. Sedangkan, generasi yang dapat melanjutkan seni tari tradisional ini sudah hampir tidak ada lagi.
4. Sekaten
Sekaten merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Solo dan Yogyakarta untuk merayakan Isra’ Mi’raj. Pada umumnya, tradisi ini dilakukan di sekitar alun-alun yang ada di bagian utara Keraton Surakarta serta Keraton Yogyakarta. Dari beberapa rangkaian acara yang ada, ada satu acara yang paling ditunggu warga, yaitu momen rebutan gunung-gunungan yang berisikan hasil bumi.
Karena tradisi ini memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, pada tahun 2014 tradisi sekanten diresmikan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
5. Batik
Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan cara ditulis atau dibubuhi malam dengan bantuan canting. Kemudian, kain tersebut diproses dengan cara-cara tradisional. Di masa lalu, motif yang tergambar di kain batik dapat mewakili status sosial pemakainya.
Batik telah diakui secara resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2009. Hingga saat ini, batik semakin banyak digunakan sebagai busana nasional yang dipakai dalam berbagai kesempatan.
Mengapa batik dimasukkan dalam kategori Warisan Budaya Takbenda? Hal ini karena yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia bukanlah wujud batik sebagai sebuah benda. Namun, nilai-nilai filosofi dan sisi humanis yang terkandung dalam batik itulah yang diakui sebagai sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan. Hal ini juga berlaku bagi wayang dan keris yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
6. Noken
Noken adalah tas rajut tradisional Papua yang terbuat dari serat kulit kayu. Kayu yang dipergunakan berasal dari pohon nenduam, pohon nawa, atau anggrek hutan. Suku-suku di Papua menggunakan noken untuk membawa barang kebutuhan sehari-hari serta membawa hasil pertanian dan kebun. Seperti sayuran, umbi-umbian, dan barang dagangan lainnya ke pasar.
Noken resmi masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda di UNESCO pada tahun 2012. Pada saat ini, pembuatan noken semakin berkurang karena munculnya persaingan dengan tas yang dibuat secara massal di pabrik, serta semakin sulitnya mendapatkan bahan baku pembuatannya.
7. Keris
Keris adalah senjata tradisional yang berasal dari Pulau Jawa. Keris dibuat oleh seorang empu. Bilah keris dibuat dari bahan logam, sedangkan gagangnya dibuat dari kayu. Pada umumnya, keris digunakan sebagai bagian aksesoris dari busana adat maupun digunakan sebagai benda pusaka yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Pada tahun 2008, keris resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda yang diakui oleh UNESCO.
8. Wayang Kulit
Wayang kulit adalah pertunjukan kesenian tradisional, yang menggunakan karakter boneka yang terbuat dari lembaran kulit kerbau atau sapi yang telah dikeringkan. Sebagian besar cerita wayang berasal dari kisah epik Mahabharata, Ramayana, maupun cerita Panji. Wayang kulit pada umumnya dipertunjukkan pada acara pernikahan, sunatan, dan hiburan tahunan di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Pelakon wayang disebut dalang dan dia memperoleh kemahirannya secara turun-temurun.
UNESCO menetapkan wayang kulit sebagai Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia pada tahun 2003. Hingga saat ini, pertunjukan wayang kulit masih cukup banyak ditemukan di Pulau Jawa.
9. Taman Nasional Ujung Kulon
Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang memiliki luas 122.956 hektare. Letaknya di bagian paling barat Pulau Jawa. Karena wilayahnya mencakup hutan lindung yang sangat luas, sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 ekor badak hidup di sana. Pada awalnya, Ujung Kulon merupakan wilayah pertanian yang kemudian hancur-lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kawasan ini akhirnya kembali menjadi area hutan.
Taman Nasional Ujung Kulon diakui secara resmi oleh UNESCO pada tahun 1991.
10. Subak
Subak adalah sebutan untuk sistem irigasi persawahan tradisional. Sistem ini dipertahankan oleh masyarakat Bali hingga sekarang. Tradisi subak mengandung pesan agar manusia mengelola sumber daya alam secara arif guna menjaga kelestariannya, senantiasa bersyukur kepada Tuhan, dan selalu mengutamakan keharmonisan hubungan antarsesama manusia.
Subak secara resmi diakui oleh UNESCO pada tahun 2012 sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Alasan penetapan subak sebagai warisan budaya dunia karena sistem subak memiliki ciri khas berupa pengaturan irigasi yang dianggap adil bagi masing-masing pemilik sawah.
11. Angklung
Alat musik tradisional yang terbuat dari bahan bambu ini berasal dari tanah Sunda. Angklung dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan hingga mengeluarkan nada tertentu. Keberadaan alat musik angklung di Indonesia masih cukup populer. Banyak sekolah di Indonesia yang menggunakan angklung dalam kegiatan seni di sekolah. Hal ini tentu saja merupakan bentuk apresiasi yang sangat baik demi kelestarian salah satu alat musik tradisional kebanggan bangsa Indonesia ini.
Angklung telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2010.
12. Candi Borobudur
Candi borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Situs bersejarah ini juga menjadi salah satu monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun antara abad ke-8 dan ke-9 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Candi Borobudur disusun menggunakan teknik penguncian (interlock). Hal ini terlihat dari susunan batu candi pada bagian bawah dan pintu gerbang.
Candi Borobudur diakui oleh UNESCO sebagai cagar budaya warisan dunia pada tahun 1991.
13. Lumpia
Lumpia merupakan salah satu kuliner Indonesia yang diadaptasi dari budaya Tionghoa. Namun, adanya beberapa modifikasi yang dilakukan pada resep, menjadikan lumpia sebagai makanan khas Indonesia. Lumpia dibuat dari adonan tepung dan telur yang didadar, diisi campuran daging, rebung, yang kemudian digulung dan digoreng. Hingga saat ini lumpia masih menjadi jajanan tradisional yang digemari di berbagai kota, seperti Bandung, Solo, dan Semarang.
Lumpia telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang diresmikan pada tahun 2014.
Itulah beberapa warisan budaya Indonesia yang mendunia. Sangat membanggakan, bukan? Ya, Indonesia memang merupakan negara yang kaya akan budaya dan peninggalan sejarah dari masa lampau. Banyak perbedaan, tetapi tetap satu, sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kebudayaan yang beragam, sudah sepatutnya setiap warga negara Indonesia merasa bangga sehingga timbul rasa cinta untuk menjaga dan melestarikannya.
Discussion about this post