“Eeeh??? Literasi tidak sekadar kemampuan baca-tulis? Yang benerrr?” Mungkin begitu celetukanmu ketika membaca judul artikel ini. Pada kenyataannya, memang demikian. Jika dulu literasi didefinisikan hanya sebagai kemampuan membaca dan menulis, sekarang literasi menunjukkan pengertian baru dalam upaya memaknai literasi.
Secara etimologis, kata literasi berasal dari bahasa Latin, yaitu literatur yang berarti “orang yang belajar”. Dalam hal ini, literasi didefinisikan lebih luas sebagai proses sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat. Tak perlu berlama-lama lagi untuk mengenali jenis literasi lainnya. Segera ketahui 6 jenis literasi dasar berikut.
1. Literasi Baca dan Tulis
Membaca dan menulis merupakan literasi paling awal yang dikenal dalam sejarah peradaban manusia. Tidak mengherankan jika literasi baca tulis menjadi bagian dari literasi dasar. Pada awalnya, literasi baca tulis hanya dipahami sebagai melek aksara. Jadi, sekadar dapat mengenal huruf dan angka, serta bisa membaca dan menulis. Lambat-laun, literasi baca tulis kemudian juga dimaknai sebagai kemampuan dalam berkomunikasi di masyarakat.
Jadi, apakah yang dimaksud dengan literasi baca tulis? Literasi baca tulis merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi.
Semua kecakapam tersebut akan digunakan untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis, baik yang eksplisit maupun implisit, untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
Selain itu, literasi baca tulis juga mencakup pengetahuan dan kecakapanmu dalam memperoleh dan mengolah informasi, serta kemampuanmu menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.
2. Literasi Numerasi
Setelah mengenali jenis literasi baca tulis, berikutnya adalah mengenali literasi numerasi. Sesuai namanya, literasi ini berkaitan dengan angka. Literasi numerasi didefinisikan sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk memperoleh dan mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol.
Tujuan dari memiliki kemampuan literasi numerasi adalah untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang cakap dalam literasi numerasi akan mampu menganalisis informasi matematis. Kemudian, interpretasi analisis tersebut dapat digunakan untuk membuat prediksi, memperhitungkan, maupun mengambil keputusan.
Walaupun mungkin kamu tidak menyukai pelajaran matematika, jangan ragu untuk “bersahabat” dengan literasi angka, ya. Manfaatnya sangat banyak, seperti membantumu meningkatkan kualitas penggunaan waktu sehingga lebih bermanfaat.
3. Literasi Sains
Literasi sains menekankan pada kemampuanmu dalam memahami fenomena alam dan fenomena sosial di sekitarmu, sehingga kamu dapat mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah. Dengan menguasai literasi sains, kamu dapat meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu seputar sains dan perkembangannya sehingga kamu dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan aman.
Secara umum, literasi sains bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat berkembang sesuai dengan zamannya. Beberapa fungsi yang dimilikinya adalah untuk memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, dan masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang bergantung pada teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Negara-negara maju terus berlomba meningkatkan kemampuan literasi sains generasi mudanya, dengan harapan agar bisa lebih kompetitif terutama dalam dunia kerja global. Setelah mengetahui jenis literasi sains, kamu tentu tidak ingin ketinggalan untuk mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
4. Literasi Digital
Perkembangan teknologi informasi dan komputer berdampak terhadap kebiasaan masyarakat. Secara otomatis, penguasaan terhadap literasi digital menjadi kemampuan yang sangat penting. Literasi digital didefinisikan sebagai pengetahuan dan kecakapan menggunakan media digital dan alat-alat komunikasi, dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Termasuk di dalamnya kecakapan menyaring informasi.
Dalam cakupan yang lebih luas, kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi media digital, dan membuat konten komunikasi juga menjadi bagian dari literasi digital. Dengan menguasai literasi digital, kamu akan menjadi lebih mudah membina interaksi di kehidupan sehari-hari.
Tidak diragukan jika kecakapan ini memang diperlukan, karena arus informasi yang datang pada zaman modern ini begitu membludak. Jika tidak pandai memilah arus informasi yang masuk, tentu kamu akan kebingungan dan bahkan bisa tersesat di tengah-tengah arus informasi yang deras tersebut.
5. Literasi Finansial
Beberapa tahun belakangan ini, literasi finansial semakin sering digaungkan oleh pemerintah. Baik melalui lembaga keuangan maupun penyuluhan langsung di lembaga formal, seperti sekolah, universitas, dan sebagainya. Meskipun demikian, masih banyak dari kita yang bingung memahami apa itu literasi finansial.
Literasi finansial adalah literasi yang berkaitan dengan keuangan, didefinisikan sebagai pengetahuan dan kecakapan memahami konsep dan risiko dalam konteks finansial. Termasuk di dalamnya kecakapan dalam menerapkan pemahaman, konsep, risiko, dan keterampilan di bidang finansial. Literasi finansial yang baik berdampak pada kesejahteraan finansial yang baik. Dampak positif ini tidak hanya terjadi pada individu, tetapi juga pada kehidupan sosial yang lebih luas.
Jika kamu mumpuni dalam literasi keuangan, akan lebih mudah bagimu mengatur keuangan sedemikian rupa. Termasuk di antaranya mengatur cashflow bulanan, menyiapkan dana darurat, asuransi, dan investasi.
6. Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
Literasi ini berkaitan dengan aspek kebudayaan dan kewarganegaraan. Jenis literasi ini sangat penting bagi kamu yang mengaku sebagai warga negara Indonesia, karena Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam suku bangsa dan kebudayaan. Literasi ini juga mencakup hak dan kewajibanmu sebagai warga negara. Dengan memiliki literasi budaya dan kewarganegaraan, kamu akan semakin memahami kekuatan nilai yang dimiliki sebagai warga Negara Indonesia.
Dalam literasi budaya dan kewarganegaraan sangat ditekankan pentingnya memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa, serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Sudah seberapa baikkah kamu memahami dan memposisikan diri sebagai individu di dalam sebuah negara dengan beragam suku, adat istiadat, bahasa daerah, dan agama? Semakin baik kamu menempatkan diri dalam keberagaman tersebut, artinya semakin baik pula literasi budaya dan kewarganegaraanmu. Omong-omong, orang yang masih suka menyebarkan berita kebencian terkait SARA, termasuk sebagai orang yang belum menguasai literasi budaya dan kewarganegaraan, loh.
Itulah beragam jenis literasi yang perlu diketahui. Penguasaan terhadap semua jenis literasi tersebut tentu akan lebih membuka wawasanmu. Oh ya, keenam literasi tadi merupakan literasi yang disepakati dalam World Economic Forum 2015. Tidak hanya bagi pelajar, siapa pun perlu untuk menguasai berbagai jenis literasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kamu bertanya, “Untuk apa mempraktikkan literasi?” Maka, jawabannya adalah “Bukankah salah satu tujuan kita mempelajari ilmu pengetahuan adalah untuk menerapkannya secara nyata?” Mari, mengenali jenis literasi dasar tanpa ragu lagi.
Discussion about this post