Apakah ada risiko jerawat bagi mental seseorang? Pastinya ada. Dan karena alasan ini pula, maka gangguan jerawat pada wajah harus segera dihilangkan secepatnya dan harus diobati sekalipun dengan biaya yang mahal. Karena jika tidak, si penderitanya malah akan dihadapkan pada perubahan mental negatif yang sangat luar biasa.
Untuk itu, sangat penting kiranya segala macam teknik dan obat jerawat untuk diterapkan. Kalau bisa, jerawat muncul hari ini, maka hari ini juga harus sudah bisa dihilangkan. Namun tentunya ini membutuhkan semangat dan motivasi diri yang tinggi. Nah, sebagai penambah motivasi, maka silakan baca mental yang akan rusak karena jerawat berikut ini:
1. Kurang Percaya Diri
Orang yang terdapat jerawat membandel di wajahnya, tentu akan terganggu dengan mental kurang PD. Jika mental ini sudah tertanam di dalam hati, maka kesuksesan di dalam kehidupan tidak akan mungkin terjadi. Karena, orang semacam ini sudah memastikan diri kalah bersaing dan tidak siap untuk berkompetisi.
Untuk itu, apa yang menjadi penyebab kurangnya percaya diri harus segera disirnakan. Jika penyebabnya adalah banyaknya jerawat di wajah, maka tentunya, jerawat tersebut harus segera dihilangkan. Hanya ini yang bisa membebaskan seseorang dari mental kurang percaya diri yang membahayakan.
2. Enggan Bergaul
Orang yang memiliki wajah penuh jerawat biasanya enggan bergaul dengan masyarakat yang lain. Terutama kaum perempuan yang memiliki rasa malu begitu besar dibandingkan kalangan pria. Tentu, yang menjadi alasan utama ialah ada rasa takut jika masyarakat akan risih dengan dirinya akibat jerawat tersebut.
Jika seseorang mulai enggan bergaul dengan alasan apapun, maka siap-siap saja dia akan terlempar dari sisi manusia dan kemanusiaan. Karena yang namanya manusia, pasti berinteraksi dengan manusia yang lain. Sebaliknya, jika interaksi pergaulan tidak ada, tentu yang bersangkutan akan menyangka hidup seorang diri yang menyakitkan bahkan sangat membahayakan bagi psikologi dan mental.
3. Curiga yang Berlebihan
Jerawat merupakan gangguan penyakit yang berupa bintik kecil di sekitar wajah. Gangguan ini harus diatasi secepatnya karena bisa mengganggu interaksi si penderita dengan masyarakat lain. Terutama, akan muncul sikap untuk curiga terhadap masyarakat secara berlebihan. Tidak jarang ini mengakibatkan konflik yang besar.
Salah satu contohnya ialah, jika ada dua orang yang saling berbisik di depan si penderita jerawat, maka sangkaannya, dirinya yang sedang diperbincangkan. Jika pikiran semacam ini sudah menjadi mental saat bergaul, tentu pertengkaran bisa menjadi peristiwa yang bakal terjadi. Bukan tidak mungkin konflik akan berujung perkelahian.
4. Suka Menyendiri
Risiko jerawat bagi mental yang berikutnya ialah suka menyendiri. Hal ini terjadi, jika jerawat berhasil membuat si penderitanya untuk menarik diri dari pergaulan. Baik karena alasan kurang percaya diri atau karena ada rasa malu di dalam hati. Dan perlu diketahui, kebiasaan suka menyendiri yang berlebihan justru bisa menjadikan Anda sebagai manusia tertutup dan apatis.
Maka dari itu, jika jerawat mulai tumbuh di wajah, maka jangan dibiarkan melainkan harus diobati secepatnya. Serta si penderitanya tidak harus mengasingkan diri atau meninggalkan pergaulan. Justru dengan berkumpul bersama banyak orang, maka si penderita bisa bertanya bagaimana cara menghilangkan jerawat dengan cepat.
5. Berjiwa Temperamental
Sesungguhnya, bukan hanya masalah jerawat saja yang bisa memicu penderitanya untuk memiliki jiwa temperamental yang parah. Sepertinya, segala penyakit juga bisa menjadi pemicu jika menyerang orang dengan tipikal yang mudah menyerah dan putus asa. Artinya profil kejiwaan semacam ini tetap akan muncul tanpa bisa dicegah lagi.
Salah satu ciri berjiwa temperamental adalah mudah marah atas peristiwa yang sepele. Bukan tidak mungkin ini disebabkan oleh perasaan diri yang marah karena jerawat tidak kunjung hilang. Tentunya, ini bukan solusi yang bagus melainkan harus terus berusaha mencari obat yang tepat. Bukan justru memberikan hal-hal yang bisa merusak pergaulan.
6. Merasa Hilang Pemenarikan Diri
Kasus yang paling sering menimpa perempuan penderita jerawat ialah, merasa hilang pemenarikan diri. Mereka merasa tidak cantik lagi akibatnya adanya jerawat yang membandel di wajah. Tentunya mental semacam ini bisa berakibat pada munculnya rasa malu bergaul yang sangat memprihatinkan.
Dari perasaan kehilangan pemenarikan diri akan berefek pada hasrat untuk keluar dari pergaulan. Salah satu contohnya, malas untuk bekerja, enggan hadir di acara masyarakat, suka menyendiri di rumah dan selainnya. Kalau mental semacam ini sudah menjadi profil tentu kehidupan seakan tidak lagi bersahabat. Dan ini sangat berbahaya karena Anda akan merasa gagal di dalam menjalani kehidupan.
7. Menyalahkan Diri
Introspeksi diri merupakan hasrat yang besar untuk mencoba menegur kesalahan diri sendiri. Akan tetapi, jika hanya karena masalah jerawat, lalu si penderitanya senantiasa menyalahkan dirinya secara berlebihan, tentu ini juga tidak pantas. Seharusnya, jerawat diatasi dan diobati bukan justru dijadikan alat introspeksi tanpa makna.
Jika manusia selalu menyalahkan dirinya atas hal yang sepele, maka yang ada dia akan mulai membenci dirinya sendiri. Seharusnya introspeksi dibutuhkan demi solusi agar masalah atau kesalahan tidak terjadi lagi. Dalam konteks jerawat, silakan introspeksi diri apa penyebab jerawat tersebut. Lalu bangkit untuk tidak mengulanginya kembali.
Risiko jerawat bagi mental seperti yang sudah dijelaskan di atas, menandakan kalau jerawat merupakan penyakit yang tidak bisa dibiarkan dalam waktu yang lama. Untuk itu, pastikan wajah Anda tidak terkena jerawat. Akan tetapi, jika sudah kadung menimpa, maka segera obati secepatnya sehingga Anda bisa kembali bergaul dengan nyaman.
Discussion about this post