Seorang perempuan yang menganut agama Islam, maka dia harus berbusana muslim. Busana yang sekiranya kalau dipakai tidak akan melanggar syariat agama. Untuk itu, setiap muslimah harus memahami tips berbusana muslimah yang syar’i. Supaya kesannya tetap modis, anggun, feminin dan elegan.
Berhati-hatilah dengan busana yang mengatas namakan syar’i. Jangan-jangan itu hanya namanya saja, sedangkan model dan bentuknya justru keluar dari syariat. Kalau pembaca benar-benar ingin mengetahui busana yang dimaksud, silakan baca artikel ini. Di dalamnya dijelaskan tentang hal tersebut, dan ini ulasannya:
1. Pilih Kerudung Panjang yang Sederhana
Kerudung yang minimalis, maksudnya kerudung yang tidak memiliki banyak bentuk dan corak. Sejatinya, busana jenis ini yang elegan daripada yang ramai dengan aksentuasi. Tak hanya itu, ukuran kerudung juga harus panjang dan menjulur ke bawah. Termasuk harus menutupi area dada bukan yang malah menonjolkannya.
Warna kerudung boleh disesuaikan dengan busana. Sebab kalau terlalu mencolok penampilan tidak akan terlihat oke. Kalau memang menggunakan busana berwarna cerah, maka gunakan yang sepadan. Sekalipun tidak harus sewarna. Hanya saja kalau bisa gunakan kerudung dan busana yang berwarna agak gelap.
2. Pakai Baju yang Tidak Transparan
Yang namanya baju muslim, semuanya harus serba tertutup. Jangan sampai ada lekukan sedikitpun yang terlihat. Apalagi sampai benar-benar memperlihatkan sebagian anggota tubuh. Kalau ada pakaian semacam ini maka kurang layak disebut baju yang syar’i.
Baju muslim yang transparan kurang layak untuk digunakan. Biasanya busana semacam ini menggunakan bahan kain yang terlalu tipis. Sekalipun tetap menggunakan dalaman, penampilannya tetap tidak menarik dilihat. Apalagi kalau si perempuan pemakainya membelakangi cahaya.
3. Gunakan Baju dengan Motif Minimalis
Jika mengharuskan untuk menggunakan baju muslim yang bermotif, cobalah untuk pilih yang minimalis. Artinya, motif tersebut tidak berada di keseluruhan pakaian. Namun hanya sekadar pemanis saja yang dipasang di tempat-tempat tertentu. Corak motifnya juga perlu diperhatikan dan jangan memilih yang berukuran besar.
Motif busana Muslim terkadang menunjukkan kemewahan. Dan terbukti, semakin rumit motif sebuah busana, harganya memang semakin mahal. Namun konsep ini kurang tepat kalau diterapkan pada busana muslim yang syar’i, karena justru pakaian yang dipakai harus menunjukkan kesederhanaan.
4. Pilih Bahan Baju yang Mampu Menyerap Keringat
Tips berbusana muslim yang syar’i berikutnya memilih bahan baju muslim yang bisa menyerap keringat, terutama yang ingin memakainya di luar ruangan pada saat cuaca sedang panas. Baju semacam ini akan mencegah tubuh menempel karena basah yang akan membuat lekuk tubuh terlihat.
Baju muslimah identik dengan ketertutupan lekuk tubuh. Jika masih terlihat, berarti tidak layak disebut baju muslimah yang syar’i. Sekalipun alasannya karena basah akibat keringat yang berlebihan. Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut, silakan pilih bahan yang bisa menyerap keringat.
5. Pakai Baju Muslim Longgar Terusan
Baju muslim terusan, merupakan fashion yang cukup populer. Selain berkesan minimalis, penampilan perempuan pun akan lebih anggun karenanya. Apalagi kalau pintar memadukan antara warna kerudung dengan baju. Tentu tampilannya akan lebih menawan lagi, bahkan sisi feministik dari perempuan akan bermunculan.
Menggunakan baju muslim terusan yang longgar menampilkan sisi kelembutan perempuan. Bahkan, dimensi feminin akan ditampilkan darinya. Dan kalau masalah fashion tidak perlu dipertanyakan lagi, karena sekarang banyak pakaian semacam ini yang menggunakan corak dan motif elegan.
6. Hindari Pakaian dengan Aksentuasi di Bagian-Bagian Aurat
Ada banyak busana muslimah yang tidak layak pakai. Salah satunya, yang masih menggunakan aksentuasi di bagian-bagian aurat. Jika konsep ini yang digunakan, pakaian longgar sekalipun akan tetap sia-sia, karena bagian yang seharusnya tidak ditonjolkan justru malah diberi tanda.
Kasus terbanyak pemasangan aksen baju yang salah ada pada bagian dada. Bahkan, aksen tersebut seakan menunjukkan apa yang seharusnya disembunyikan. Ironinya, masih banyak perempuan yang menggunakan baju semacam ini ke ruang publik. Untuk itu, daripada terjadi kemaksiatan, lebih baik pakai yang polos saja.
7. Tidak Menggunakan Baju Gamis yang Sejatinya untuk Pria
Baju gamis antara laki-laki dengan perempuan tidak sama. Keduanya pun tidak boleh mencampuradukkan satu sama lain, bahkan dikategorikan menyerupai lawan jenis yang dosanya sangat besar. Untuk itu, berhati-hatilah ketika memilih baju gamis dan busana muslimah.
Sekalipun gamis dipakai sebagai daleman, tetap gunakan yang khusus perempuan. Baik dari segi warna, bahan kain, bentuk hingga corak dan motifnya. Jangan karena tidak terlihat dari luar, lalu memilih yang asal-asalan. Dan secara etika pun gaya berpakaian semacam ini kurang pantas untuk diterapkan.
8. Pakai Celana sebagai Dalaman Gamis
Sekalipun sudah menggunakan busana syar’i, jangan lantas dibatasi dengan satu lapis pakaian saja. Si perempuan pemakainya harus menggunakan daleman dalam bentuk celana gamis. Ini untuk mencegah risih saat beraktivitas, termasuk juga untuk menghindari aurat terlihat ketika busana tersingkap.
Silakan memilih celana dalaman gamis (celamis) yang sejuk dan agak tebal. Dan pastikan tidak memilih yang tipis dan transparan. Karena pakaian daleman semacam ini tidak berfungsi apapun karena lekuk tetap terlihat. Dan juga, jangan menggunakan bahan kaos karena panas saat digunakan dalam waktu yang lama.
Tips berbusana muslimah yang syar’i di atas, sejatinya cara berpakaian yang sesuai syariat Islam. Termasuk pakaian yang tidak melanggar etika serta tetap menjaga kehormatan perempuan. Silakan terapkan tips ini pada saat Anda berpakaian sebagai seorang perempuan muslim. Lalu ikuti dengan perilaku yang baik, mulia dan lemah lembut laiknya wanita.
Seorang perempuan yang menganut agama Islam, maka dia harus berbusana muslim. Busana yang sekiranya kalau dipakai tidak akan melanggar syariat agama. Untuk itu, setiap muslimah harus memahami tips berbusana muslimah yang syar’i. Supaya kesannya tetap modis, anggun, feminin dan elegan.
Berhati-hatilah dengan busana yang mengatas namakan syar’i. Jangan-jangan itu hanya namanya saja, sedangkan model dan bentuknya justru keluar dari syariat. Kalau pembaca benar-benar ingin mengetahui busana yang dimaksud, silakan baca artikel ini. Di dalamnya dijelaskan tentang hal tersebut, dan ini ulasannya:
1. Pilih Kerudung Panjang yang Sederhana
Kerudung yang minimalis, maksudnya kerudung yang tidak memiliki banyak bentuk dan corak. Sejatinya, busana jenis ini yang elegan daripada yang ramai dengan aksentuasi. Tak hanya itu, ukuran kerudung juga harus panjang dan menjulur ke bawah. Termasuk harus menutupi area dada bukan yang malah menonjolkannya.
Warna kerudung boleh disesuaikan dengan busana. Sebab kalau terlalu mencolok penampilan tidak akan terlihat oke. Kalau memang menggunakan busana berwarna cerah, maka gunakan yang sepadan. Sekalipun tidak harus sewarna. Hanya saja kalau bisa gunakan kerudung dan busana yang berwarna agak gelap.
2. Pakai Baju yang Tidak Transparan
Yang namanya baju muslim, semuanya harus serba tertutup. Jangan sampai ada lekukan sedikitpun yang terlihat. Apalagi sampai benar-benar memperlihatkan sebagian anggota tubuh. Kalau ada pakaian semacam ini maka kurang layak disebut baju yang syar’i.
Baju muslim yang transparan kurang layak untuk digunakan. Biasanya busana semacam ini menggunakan bahan kain yang terlalu tipis. Sekalipun tetap menggunakan dalaman, penampilannya tetap tidak menarik dilihat. Apalagi kalau si perempuan pemakainya membelakangi cahaya.
3. Gunakan Baju dengan Motif Minimalis
Jika mengharuskan untuk menggunakan baju muslim yang bermotif, cobalah untuk pilih yang minimalis. Artinya, motif tersebut tidak berada di keseluruhan pakaian. Namun hanya sekadar pemanis saja yang dipasang di tempat-tempat tertentu. Corak motifnya juga perlu diperhatikan dan jangan memilih yang berukuran besar.
Motif busana Muslim terkadang menunjukkan kemewahan. Dan terbukti, semakin rumit motif sebuah busana, harganya memang semakin mahal. Namun konsep ini kurang tepat kalau diterapkan pada busana muslim yang syar’i, karena justru pakaian yang dipakai harus menunjukkan kesederhanaan.
4. Pilih Bahan Baju yang Mampu Menyerap Keringat
Tips berbusana muslim yang syar’i berikutnya memilih bahan baju muslim yang bisa menyerap keringat, terutama yang ingin memakainya di luar ruangan pada saat cuaca sedang panas. Baju semacam ini akan mencegah tubuh menempel karena basah yang akan membuat lekuk tubuh terlihat.
Baju muslimah identik dengan ketertutupan lekuk tubuh. Jika masih terlihat, berarti tidak layak disebut baju muslimah yang syar’i. Sekalipun alasannya karena basah akibat keringat yang berlebihan. Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut, silakan pilih bahan yang bisa menyerap keringat.
5. Pakai Baju Muslim Longgar Terusan
Baju muslim terusan, merupakan fashion yang cukup populer. Selain berkesan minimalis, penampilan perempuan pun akan lebih anggun karenanya. Apalagi kalau pintar memadukan antara warna kerudung dengan baju. Tentu tampilannya akan lebih menawan lagi, bahkan sisi feministik dari perempuan akan bermunculan.
Menggunakan baju muslim terusan yang longgar menampilkan sisi kelembutan perempuan. Bahkan, dimensi feminin akan ditampilkan darinya. Dan kalau masalah fashion tidak perlu dipertanyakan lagi, karena sekarang banyak pakaian semacam ini yang menggunakan corak dan motif elegan.
6. Hindari Pakaian dengan Aksentuasi di Bagian-Bagian Aurat
Ada banyak busana muslimah yang tidak layak pakai. Salah satunya, yang masih menggunakan aksentuasi di bagian-bagian aurat. Jika konsep ini yang digunakan, pakaian longgar sekalipun akan tetap sia-sia, karena bagian yang seharusnya tidak ditonjolkan justru malah diberi tanda.
Kasus terbanyak pemasangan aksen baju yang salah ada pada bagian dada. Bahkan, aksen tersebut seakan menunjukkan apa yang seharusnya disembunyikan. Ironinya, masih banyak perempuan yang menggunakan baju semacam ini ke ruang publik. Untuk itu, daripada terjadi kemaksiatan, lebih baik pakai yang polos saja.
7. Tidak Menggunakan Baju Gamis yang Sejatinya untuk Pria
Baju gamis antara laki-laki dengan perempuan tidak sama. Keduanya pun tidak boleh mencampuradukkan satu sama lain, bahkan dikategorikan menyerupai lawan jenis yang dosanya sangat besar. Untuk itu, berhati-hatilah ketika memilih baju gamis dan busana muslimah.
Sekalipun gamis dipakai sebagai daleman, tetap gunakan yang khusus perempuan. Baik dari segi warna, bahan kain, bentuk hingga corak dan motifnya. Jangan karena tidak terlihat dari luar, lalu memilih yang asal-asalan. Dan secara etika pun gaya berpakaian semacam ini kurang pantas untuk diterapkan.
8. Pakai Celana sebagai Dalaman Gamis
Sekalipun sudah menggunakan busana syar’i, jangan lantas dibatasi dengan satu lapis pakaian saja. Si perempuan pemakainya harus menggunakan daleman dalam bentuk celana gamis. Ini untuk mencegah risih saat beraktivitas, termasuk juga untuk menghindari aurat terlihat ketika busana tersingkap.
Silakan memilih celana dalaman gamis (celamis) yang sejuk dan agak tebal. Dan pastikan tidak memilih yang tipis dan transparan. Karena pakaian daleman semacam ini tidak berfungsi apapun karena lekuk tetap terlihat. Dan juga, jangan menggunakan bahan kaos karena panas saat digunakan dalam waktu yang lama.
Tips berbusana muslimah yang syar’i di atas, sejatinya cara berpakaian yang sesuai syariat Islam. Termasuk pakaian yang tidak melanggar etika serta tetap menjaga kehormatan perempuan. Silakan terapkan tips ini pada saat Anda berpakaian sebagai seorang perempuan muslim. Lalu ikuti dengan perilaku yang baik, mulia dan lemah lembut laiknya wanita.
Discussion about this post